
Rupanya ibu guru belum yakin benar dengan keinginan Ifan, karena biasanya jika Ifan pamit ke toilet justru mampir ke kantin sekolah.
Usai sedikit “berdebat” Ifan memeluk ibu gurunya. Pagi itu Ifan, penyandang autisme harus menyelesaikan belajar berhitung di kelas Inklusi SDN Klampis Ngasem I Surabaya. Di ruang kelas khusus ini juga, Dika, 11 tahun sibuk bermain dengan kotak pensilnya sambil berucap dengan suara yang tidak beraturan. Sementara Bintang ,8 tahun, sedang belajar berhitung dalam bahasa Inggris dengan isyarat tangan gurunya. Masing-masing anak penyandang autis ini didampingi oleh seorang guru. Terdapat 3 ruang kelas khusus bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Mengutip puterakembara.org, Autisme atau biasa disebut ASD (Autistic Spectrum Disorder) adalah gangguan perkembangan fungsi otak yang komplex dan sangat bervariasi (spektrum). Biasanya gangguan perkembangan ini meliputi cara berkomunikasi, ber-interaksi sosial dan kemampuan ber-imajinasi. Dari data para ahli diketahui penyandang ASD anak lelaki lebih banyak (empat kali lebih banyak) dibanding penyandang ASD anak perempuan.
Dalam penanganan autis ini, kerjasama antara dokter, terapis,dan orang tua sangat penting untuk kemajuan anak. Selain itu diagnosa dini dan peran aktif orang tua dapat mempermudah penanganan anak penyandang autisme
* Pemotretan Penyandang Autis Surabaya Post untuk memperingati World Autism Awareness Day, 2 April 2009.